Senin, 05 Desember 2016

KA'B BIN ZUHAIR (syair dan iman)

https://www.youtube.com/channel/UCiu517GUcfnRrfAtDExAHcw/

KA'B BIN ZUHAIR

_____

antara syair dan iman

_____

penyair jahiliyyah yang melancarkan serangan ke arah islam dengan syair-syairnya sampai-sampai keinginan para sahabat untuk membunuhnya pun sudah bulat sebelum singkat cerita dia malah memutuskan diri untuk masuk islam walaupun dengan resiko kabar demi kabar bahwa Nabi Muhammad tidak akan mengampuni siapapun yang dalam keadaan seperti dia. suatu hari, dia nekat sowan kepada Nabi dengan bahasa kiasan :

Ka'b berkata : " ya Rosul, Ka'b bin zuhair telah masuk islam, minta maaf dan mohon perlindunganmu, jikalah sekarang aku membawanya, apakah engkau berkenan untuk menerimanya? " ( padahal dia-lah Si Ka'b itu, namanya juga penyair, :) )

Nabi menjawab : " ya "

Ka'b melanjutkan : " Ya Rosul, akulah Ka'b "

sontak, salah satu kaum anshor menimpali dengan garangnya :

" Ya, Rosul, bolehkah saya memenggalnya? "

namun, dengan segala sifat-mulia-nya, Rosul melerai :

" tidak usah, biarkan dia, dia datang dengan niat baik, ingin bertaubat dan meninggalkan masa-lalu-nya yang demikian kelam itu "

Ka'b pun terhentak dan terperanjat di antara takjub, bahagia, bersyukur, dan segala rasa hati yang mendebarkan dan di luar dugaan, ternyata yang dia dengar selama ini salah, ternyata buruk sangka yang dia simpan selama ini tidak benar, Akhlak Nabi tidak seperti yang mereka ucapkan, akhlak Nabi sungguh mulia, bahkan untuk yang pernah membenci dan menyerangnya, saking terlenanya, iman dalam hatinya pun makin menjulang, sampai-sampai dia langsung membunyikan syair panjang memuji-muji Nabi :

بَانَتْ سُعَادُ فَقَلْبِي اليَوْمَ مَتْبُوْلُ

مُتَيَّمٌ إِثْرَهَا لَمْ يُفْدَ مَكْبُوْلَ

يَسْعَى الغُوَاةُ جَنَابَيْهَا وَقَوْلُهُمْ

إِنَّكَ يَا ابْنَ أَبِي سُلْمَى لَمَقْتُوْلُ

وَقَالَ كُلُّ صَدِيْقٍ كُنْتُ آمُلُهُ

لا أُلْهِيَنَّكَ إني عَنْكَ مَشْغُوْلُ

فَقُلْتُ خَلُّوا طَرِيْقِي لاَ أَبَ لَكُمْ

فَكُلُّ مَا قَدَّرَ الرَّحْمَنُ مَفْعُوْلُ

كُلُّ ابن أُنْثَى وإن طَالَتْ سَلاَمَتُه

يَوْمًا عَلَى آلةٍ حَدْبَاءَ مَحْمُوْلُ

نُبِّئْتُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ أَوْعَدَنِي

وَالعَفْوُ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ مَأْمُوْلُ

مَهْلاً هَدَاكَ الذِي أَعْطَاكَ نَافِلَةَ

القُرْآنِ فِيْهَا مَوَاعِيْظُ وَتَفْصِيْلُ

لاَ تَأْخُذّنِّي بِأَقْوَالِ الوُشَاةِ وَلَمْ

أُذْنِبْ وَلَوْ كَثُرَتْ فِي الأَقَاوِيْلُ

لَظَلَّ تُرْعَدُ مِنْ خَوْفٍ بَوَادِرُهُ

إِنْ لَمْ يَكُنْ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ تَنْوِيْلُ

إِنَّ الرَّسُوْلَ لَسَيْفٌ يُسْتَضَاءُبِهِ

مُهَنَّدٌ مِنْ سُيُوفِ اللهِ مَسْلُوْلُ

فِي عُصْبَةٍ مِنْ قُرَيْشٍ قَالَ قَائِلُهُمْ

بِبَطْنِ مَكَّةَ لما أَسْلَمُوا زُولُوا

زَالُوا فَمَازَالَ أَنْكَاسٌ وَلاَ كُشُفٌ

عَنْدَ الّلقَاءِ وَلاَمِيْلٌ مُعَازِيلُ

لَيْسُوا مَفَارِيْحَ إِنْ نَالَتْ رِمَاحُهُمْ

قَوْمًا وَلَيْسُوا مَجَازِيْعًا إِذَا نِيْلُوا

لاَ يَقَع الطَّعْنُ إِلاَّ فِي نُحُوْرِهِمُ

وَمَا لَهُمْ عَنْ حِيَاضِ المَوْتِ تَهْلِيْلُ





Kekasih telah pergi, sedihlah hatiku kini

Dirantai kerinduan padanya dan tiada terperi..



Di jalan ini,

Para pendusta terus menuduh :

“ hai, kau akan mereka bunuh “

Bahkan sebenarnya yang mereka tuduh

adalah teman-temanku,

Justru mereka membelaku

Dan berjanji tidak akan meninggalkanku..





Maka, kuberanikan diri mengambil jalanku

tak kuhiraukan para pendusta itu

persetan denganmu..



seluruh takdir ilahi pun tentu terbukti,

tiap anak yang lahir,

walau selamat dalam waktu yang lama

suatu saat ia kan berada di atas keranda..



angin dusta yang terdengar olehku

adalah Rosul mengancamku

sedangkan ampunannya ialah harapanku..



namun, sekarang, tentramlah hatiku

Ya Rosul,

Hatimu dibimbing oleh Alloh

Melalui Qur’an dan mu’jizatmu..



Ya Rosul,

Janganlah engkau menilaiku

Atas ucapan para pendusta itu

Sejatinya, aku tidak seperti itu..



Aku hanya orang yang bergetar tubuhnya

Karena takut akan kehebatan kenabian

Yang Alloh anugerahkan padamu

Kemudian tiada ampun lagi bagiku

Jika begitu, maka hancurlah aku..



Begitulah sejatinya ketakutanku..



Karena Ya Rosul,

sesungguhnya engkau Laksana

Pedang yang kilatan cahayanya

Menyilaukan siapapun yang memandangnya..


Bahkan pedang yang diasah

dan dipertajam sebagai

pedang yang paling pedang

Di antara pedang-pedang Alloh

Yang terhunus..



Bersama kafilah quraiys

Dari kota Mekkah

Yang telah masuk islam,

Engkau tunjukkan mereka

Agar hijrah ke madinah..



Mereka pun sungguh penurut

Atas segala perintah kenabianmu

Tak peduli kesulitan dan kemudahan

Demi pertemuan setelah menempuh

Mil demi mil asing

Pada jarak yang sangat jauh..



Kalian tidak bersorak ria

Ketika senjata kalian tepat guna..



Kalian tidak menyombongkan diri

Saat di atas kemenangan kalian berdiri..



Kalian begitu sering terkena tikaman

Di leher dan tubuh kalian

Namun tak pernah sedikitpun

Kalian menghindar dari medan pertempuran..



_____

05-12-2016

Sholluw “alannabiy Muhammad ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar