RISALAH TAUHIDMU
HARAM BAGIKU
Curahan berkah rahmat Alloh
Semoga sentiasa menerpamu
Duhai sang Nabi
Duhai sang Kekasih hati..
Pula pada
Seluruh keluargamu..
Terkabulnya salam dariku
Semoga pula sentiasa
Terhadiahkan untukmu..
Duhai segenap keluarga
Yang meraja
Di atas samudera keindahan budi
Dan kesempurnaan diri..
Segenap keluarga
Yang bertahta
Dalam kekaguman
Serta kerinduan
Para pecintanya..
Berpaling dari keindahan
Risalah-tauhid-Mu
Haram bagiku..
Dan dari keindahan
Ucapan-ucapan-mulya
Tiada yang lebih luhur
Dari sabda-sabda-mu..
Perasaan bisa bersamamu
Dalam imanku
Seperti sepenggal hari,
Singkat sekali..
Sedang rasa berpisah denganmu
Umpama tahun demi tahun,
Lama sekali..
Sabar untuk jauh darimu
Mustahil bagiku..
Kehancuran sejati
Bagi kehidupan ini
Ialah jika pedoman-jalan-ku
Terpisah dari risalahmu..
Jikalah doaku terkabul :
Dan aku bisa memandangmu
Maka pasti, sirna
Segala kesusahanku..
Namun, jikalah imanku
Tak mampu melihatmu
Beserta jalanmu
Maka tentu, umpama
Itulah Kemusnahan
Bagi keberadaanku..
Sungguh,
Hamba akan merasa
Sangat gembira
Jikalah engkau
Sudi menerima hamba
Sebagai murid
Yang diperkenankan duduk
Di samping gurunya..
Kemudian dibuatlah
Di tengah tamanmu,
Sebuah pondok kecil untukku..
Seorang murid yang berkunjung
Dan berjumpa denganmu
Untuk meminta
Penawar rindu,
Hikmah-hikmah ilmu
Serta kepribadianmu..
Murid yang sangat
Mencintai gurunya
Sebagaimana ketika mendengarkan
Kemerduan burung-burung
Dalam nyanyiannya..
Kabar kecintaannya padamu
Pun telah terdengar
Semenjak dahulu..
Dan karena perasaannya itu
Penantian panjang menjadikannya
Berselimutkan gundah rindu
Pada dirimu..
Alur-nasab-mu
Ialah yang terbaik di antara
Keturunan Adam selainnya..
Dan ialah berkah kemulyaanmu,
Jikalah engkau berkenan
Menyampaikan doa-doa-ku
Maka, pasti terkabul
Segala cita-cita
Dan harapanku..
Juga berkah-syafa’at-mu,
Maka, kesusahan segala urusan
Kan menjelma jadi kemudahan..
Maka, atas segala hal
Dalam kehidupan
Umat yang mencintaimu,
Curahkanlah kebaikanmu
Dan anugerahkanlah
Welas-asih kelembutan hatimu..
Duhai Nabi hamba
Yang teramat mulia..
Karena selainmu,
tiada lagi
Yang lebih mahir
Membelaikan kebaikan hati..
Maka,
Bagaimanakah mungkin?
Orang-orang yang
Berada di dekatmu
Tak merasakan tentram
Hidup di sampingmu..
Pastilah mereka
Merasa tentram-gembira
Hidup di samping nabinya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar