-- kisah seorang anak yatim --
( sholluw "alannabiy )
di suatu hari raya,
Nabi SAW keluar rumah
Beliau hendak menunaikan
sholat-hari-raya-nya..
( sholluw "alannabiy )
di suatu hari raya,
Nabi SAW keluar rumah
Beliau hendak menunaikan
sholat-hari-raya-nya..
Beliau melihat anak-anak kecil
yang sedang bermain riang di sana
namun di sisi yang lain
Nabi memandang seorang anak
berdiri sendirian, sambil menangis..
Beliau pun menyapanya :
" nak, apakah gerangan
yang membuatmu menangis? "
anak ( yang tak tahu bahwa-
Beliaulah nabi ) itu pun menjawab :
" paman, tidak apalah aku sendiri,
sungguh sedih aku, paman,
Ayahku syahid di suatu perang
bersama Sang Rosul, dan sekarang,
Ibuku telah menikah dengan seseorang
yang telah mengambil segalanya dariku
memiliki rumahku dan memakan hartaku
maka, ya, beginilah aku
seperti yang paman lihat ;
lusuh, kelaparan, menderita dan hina,
lalu tibalah hari raya ini
dan aku menyaksikan teman-temanku
bermain dengan riangnya
maka tentu, bertambahlah kepedihanku
dan menangislah aku.. "
Nabi pun menimpali :
" nak, apakah kau menolak
jika aku bersedia menjadi ayahmu?
Aisyah bersedia jadi ibumu?
Fatimah jadi saudarimu?
Ali jadi pamanmu?
Hasan-Husein jadi keluargamu? "
anak ini ( yang kemudian faham-
bahwa Dialah rosululloh SAW )
pun menjawab :
" Oh bagaimanakah mungkin-
aku menolakmu, ya Rosul..? "
lalu, Nabipun membawanya
dituntunlah ia menuju rumah Beliau
anak ini pun dimuliakan,
disuguhi makan
dan dihadiahi baju hari raya..
oh betapa gembiranya,
ia pun keluar dan bermain
bersama teman-temannya..
mereka terheran dan bertanya :
" bukankah tadi, kamu menangis
dan berdiri sendirian di sana?
wah, apa gerangan yang membuatmu
berbahagia sekarang? "
anak ini menjawab :
" aku kelaparan, lalu dikenyangkan,
aku lusuh, lalu dirapihkan,
aku yatim, lalu Beliau, Rosululloh SAW
berkenan menjadi ayahku,
Aisyah jadi Ibuku
fatimah jadi saudariku
Ali jadi pamanku
Hasan-Husein jadi keluargaku.. "
mereka pun makin terkagum :
" wah mulianya kamu,
andai saja ya, semua ayah kita
syahid berperang bersama Beliau
Nabi Muhammad, Rosululloh SAW..
Subhanalloh.."
yang sedang bermain riang di sana
namun di sisi yang lain
Nabi memandang seorang anak
berdiri sendirian, sambil menangis..
Beliau pun menyapanya :
" nak, apakah gerangan
yang membuatmu menangis? "
anak ( yang tak tahu bahwa-
Beliaulah nabi ) itu pun menjawab :
" paman, tidak apalah aku sendiri,
sungguh sedih aku, paman,
Ayahku syahid di suatu perang
bersama Sang Rosul, dan sekarang,
Ibuku telah menikah dengan seseorang
yang telah mengambil segalanya dariku
memiliki rumahku dan memakan hartaku
maka, ya, beginilah aku
seperti yang paman lihat ;
lusuh, kelaparan, menderita dan hina,
lalu tibalah hari raya ini
dan aku menyaksikan teman-temanku
bermain dengan riangnya
maka tentu, bertambahlah kepedihanku
dan menangislah aku.. "
Nabi pun menimpali :
" nak, apakah kau menolak
jika aku bersedia menjadi ayahmu?
Aisyah bersedia jadi ibumu?
Fatimah jadi saudarimu?
Ali jadi pamanmu?
Hasan-Husein jadi keluargamu? "
anak ini ( yang kemudian faham-
bahwa Dialah rosululloh SAW )
pun menjawab :
" Oh bagaimanakah mungkin-
aku menolakmu, ya Rosul..? "
lalu, Nabipun membawanya
dituntunlah ia menuju rumah Beliau
anak ini pun dimuliakan,
disuguhi makan
dan dihadiahi baju hari raya..
oh betapa gembiranya,
ia pun keluar dan bermain
bersama teman-temannya..
mereka terheran dan bertanya :
" bukankah tadi, kamu menangis
dan berdiri sendirian di sana?
wah, apa gerangan yang membuatmu
berbahagia sekarang? "
anak ini menjawab :
" aku kelaparan, lalu dikenyangkan,
aku lusuh, lalu dirapihkan,
aku yatim, lalu Beliau, Rosululloh SAW
berkenan menjadi ayahku,
Aisyah jadi Ibuku
fatimah jadi saudariku
Ali jadi pamanku
Hasan-Husein jadi keluargaku.. "
mereka pun makin terkagum :
" wah mulianya kamu,
andai saja ya, semua ayah kita
syahid berperang bersama Beliau
Nabi Muhammad, Rosululloh SAW..
Subhanalloh.."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar